Friday, April 22, 2016

KEAJAIBAN DARI RINJANI

Seperti mimpi rasanya, saya telah menginjakan kaki di salah satu tanah tertinggi bumi pertiwi kita ini. Rinjani, saya sudah tidak bisa mengungkapkan keindahannya dengan kata-kata.
http://trekkingmountainindonesia.blogspot.co.id/
KEAJABAN DARI RINJANISuasana saat penyebrangan pelabuhan Padang Bai (bali) ke Lembar (lombok)

Buat saya, memotret landscape adalah sebuah ritual. Ritual untuk menikmati alam ini, mengagumi kuasa-Nya, dan untuk mencoba selalu bersyukur. Dan, memotret di rinjani sekiranya adalah suatu anugrah yang tidak terkira.
Petualangan saya ke Rinjani memakan total waktu 11 hari. Dimulai dari Rabu tanggal 29 Juni 2011. Saya bersama teman-teman (yang belum saya kenal) khyberpass menggunakan bis yang sudah disewa dari Jakarta. Saya mendapatkan info trip ini dari forum kaskus OANC ( outdoor adventure and nature club).
Perjalanan memakan waktu 2 hari 2 malam. Tanggal 1 Juli pagi hari kami baru mencapai pulau lombok. Perjalanan kami menjadi lama karena ada macet di pantura sekitar Brebes.
Saat mendekati pulau Lombok, saya sudah terpesona dengan keindahannya. Beruntung saya mendapat penyebrangan pagi hari, sehingga bisa melihat sunrise di atas kapal. Saya sempat melihat tiga buah pulau Gili dari atas kapal, tapi pas saya bilang ke nahkodanya supaya belok ke gili, saya yang dimarahi hihi.
Sesampainya di lombok, dan setelah melengkapi logistik di pasar Aikmel, kami menuju Desa Sembalun menggunakan truk. Desa sembalun merupakan salah satu jalur masuk ke Taman Nasional Gunung Rinjani. Saat perjalanan ke sembalun, kami sempat berhenti di Bukit Tiga dara untuk menikmati Sunset. Ada tiga jalur yang bisa dilewati yaitu Sembalun, Senaru, dan Torean. Saya naik melalui Sembalun dan Turun lewat Senaru.
KEAJABAN DARI RINJANI
Trek awal sembalun, puncaknya sih udah kelihatan, tapi...

Jalur Sembalun lebih panjang, dan didominasi padang savana. Jalur Senaru sedikit lebih pendek, tetapi lebih curam dan berbahaya, serta didominasi hutan. Untuk torean adalah jalur yang paling pendek, tetapi jarang digunakan oleh pendaki. Jalur Torean lebih sering digunakan penduduk langsung menuju danau segara anak untuk memancing.
Keesokan paginya, setelah mendaftar dan membayar tiket masuk, saya memulai langkah saya untuk menelusuri Rinjani. Langkah awal saya agak cepat capek karena saya membawa tas carrier saya yang 85 Liter + tas kamera + tripod. Tetapi setelah beberapa jam berjalan, badan saya sudah bisa menyesuaikan.
KEAJABAN DARI RINJANI
Pemandangan jalur sembalun, padang savana yang indah

Dari basecamp ke pos 1 dihiasi padang savana yang indah, saya sedikit memotong jalan lewat hutan atas saran penduduk sekitar. Karena bisa menghemat dua jam katanya. Sekitar pukul 11 siang saya sampai di Pos 1. Tetapi yang namanya savana, jarang sekali terdapat pohon, maka saya pun tidak berlama-lama di pos ini karena panas.
Angin padang yang bertiup membuat ilalang-ilalang melambai bagai jutaan rajutan yang begitu indah. Ini baru awal pendakian, tetapi sudah sangat indah.
Pos 1 ke pos 2 tidak terlalu jauh, sekitar satu setengah jam berjalan. Saya beruntung kabut mulai turun dan sedikit mengurangi suhu. Di pos 2 terdapat mata air, saya makan siang disini. Makan siang modal sendok alias cuma bawa sendok terus cengar-cengir say hi ke temen yang lagi masak hahaha <— gak modal.
KEAJAIBAN DARI RINJANI
Hampir sampai plawangan sembalun

Perjalanan pun dilanjutkan ke Pos 3, makin lama kaki saya makin berat. Entah karena medannya makin naik, atau saya nya yang sudah capek. Saya sampai di Pos 3 sekitar pukul 5 sore, dan membuat camp disini. Disini gak pake babibu saya bangun tenda, masak, solat dan langsung masuk ke sleeping bag.
Pagi hari dilanjutkan perjalanan ke Pos 4. Ini adalah perjalanan yang paling berat, nanjak terus gak pake bonus. Kami melewati perbukitan yang bernama “Lima Bukit Penyiksaan”. Yak, benar-benar nanjak dan  sesuai namanya sangat menyiksa. Ada satu jalur alternatif yaitu “Tujuh Bukit Penyesalan”, tetapi menurut saya keduanya memang membuat tersisksa dan akhirnya menyesal.
KEAJABAN DARI RINJANI
Sunset di plawangan sembalun, dengan bendera Indonesia

Perjalanan nanjak terus dari sekitar jam 8 pagi berakhir di pos 4 Plawangan sembalun sekitar jam 4 sore. Pemandangan dari plawangan sembalun sangat indah, kita sudah berada di atas awan. Disini hawanya memang lain, sudah terasa benar-benar di alam liar. Bahkan saat angin berhembus pun terdengar jelas suaranya. Ahhh, rasanya saya ingin sekali lompat ke atas awan itu, tapi mengingat di bawahya adalah jurang, gak jadi deh hehe.
Plawangan sembalun adalah pos terakhir sebelum puncak, dengan ketinggian sekitar 2700 mdpl. Puncak Rinjani berada di ketinggian 3726 mdpl. Berarti masih ada sekitar 1 km vertikal, saya jadi malas membayangkannya.
KEAJABAN DARI RINJANI
Tanjakan terkahir menuju puncak Rinjani

Anyway, saya akan summit attack pas jam 12 malam tepat. Sisa-sisa tenaga saya kumpulkan demi puncak rinjani. Daypack, headlamp, makanan kecil, P3k, air serta doa yang saya bawa. Target saya tepat saat subuh saya sudah di puncak dan mengambil foto dari sana. I have promised someone. Tetapi memang saya yang tidak cukup kuat untuk menaklukan diri sendiri, saya akhrinya sampai puncak jam 7 pagi.
Jalur menuju puncak adalah pasir, mirip seperti di semeru. Disarankan menggunakan penahan pasir di kaki agar tidak masuk ke sepatu, karena sangat tidak nyaman. Jalur ini sangat mengerikan, kiri-kanan langsung jurang menganga lebar. Saya sangat setuju summit attack dimulai malam hari sehingga mental kita tidak down duluan melihat jalurnya.
Sebenarnya, saat tanjakan pasir terakhir saya sudah tidak kuat sama sekali. Ingin sekali turun kebawah. Tetapi saya selalu disemangati oleh orang-orang di sekitar yang bahkan saya tidak kenal. Teriakan-teriakan penyemangat mereka memberi kekuatan kepada saya. Bintang-bintang yang bertaburan di atas juga ikut menyemangati. Bayang-bayang orang yang saya sayangi juga tiba-tiba muncul memberikan kekuatannya.
Break the limit. Itu kata-kata yang selalu ada di pikiran saya. Rinjani mengajarkan saya untuk selalu tidak menyerah dalam keadaan apapun. Langkah demi langkah saya jalani, walaupun terkadang merosot di pasir, yang hanya perlu saya lakukan hanyalah melangkah dan terus berdoa.
KEAJABAN DARI RINJANI
Puncak Rinjani, 3726 mdpl
Dan sayapun berada di Puncak Rinjani..
Break the limit. Itu kata-kata yang selalu ada di pikiran saya. Ingin menangis rasaya tapi malu hehe. Setelah bersalaman dengan setiap orang di Puncak dan sedikit berfoto, saya harus turun karena puncak akan panas sekali dan persediaan air pun tinggal sedikit. Saat melihat jalur turun, saya sedikit merinding. Tetapi jika kita telah menemukan iramanya, kita bisa seperti bermain “ski pasir”, asalkan hati-hati jangan sampai terperosok ke jurang.
KEAJAIBAN DARI RINJANI
Narsis dulu di puncak :D
Sesampainya di plawangan sembalun kembali, saya beristirahat sebentar dan bersiap untuk turun ke Danau segara anak. Danau segara anak berada di ketinggian 1700 mdpl. Jalurnya cukup berbahaya, karena banyak sekali bebatuan dan pasir. Hati-hati berpijak disini. Saya berangkat terlalu sore sehingga saya terpaksa membuat camp di tengah jalan. Terlebih lagi ada teman saya yang kakinya cidera dan saya menemukan seorang bapak yang ketinggalan dari rombongannya, bapak ini tidak membawa senter!
Saya membuka camp di dekat jembatan yang ada mata airnya. Disini kami menemukan tim dari lombok yang juga membuka camp sehingga suasana camp agak ramai.
Pagi hari kami melanjutkan ke Danau segara anak, sepanjang perjalanan kami disuguhi view yang luar biasa. Bukit-bukit seperti zaman purbakala di hadapan kami. Imajinasi saya mengatakan kalo ada T-Rex disini pasti bagus. -_-”
KEAJABAN DARI RINJANI
Memancing di danau segara anak
Sampai di segara anak, saya masih sangat lelah. Fisik saya sudah mulai drop, ada rombongan saya yang sore harinya langsung ke plawangan senaru, tetapi saya memilih untuk istirahat total hari itu di danau. Dan di danau segara anak ada bonus yang luar biasa, Hot Spring! Ahhh, rasanya luar biasa sekali. Saya hampir berendam disana 2 jam lebih ditemani sama monyet-monyet liar yang ingin mencuri makanan.
Yang paling saya tidak bisa lupakan dari Danau segara anak adalah pada saat sunset. Harus ngeliat sendiri deh! Sinar matahari sore menyinari sebagian perbukitan di sekitar segara anak. Saya merasa seperti bukan di Indonesia. Tetapi ini benar-benar Indonesia bung! What a view. I love Indonesia!
KEAJABAN DARI RINJANI
Sunset di Segara anak
Malam hari pun saya tepar, beruntung ada teman satu tenda saya mas Duni yang bisa ngurut, jadi saya bisa sedikit pulih kakinya untuk perjalanan pulang besok. Setelah sedikit bercanda tawa berbagi kehangatan dengan rekan sesama pendaki, it’s time for good night sleep..
KEAJABAN DARI RINJANI
Hot Spring alami di Rinjani
Yang namanya turun gunung, pasti turun kan? Tetapi untuk Rinjani, dari Danau segara anak kita harus naik kembali ke plawangan (senaru atau sembalun) selama 4 jam! Baru kemudian turun kembali. Jalur dari segara anak me plawangan senaru agak ekstrim, bahkan beberapa hampir rock climbing. Harus ekstra hati-hati. Gak ada ampun kalo salah langkah.
Untuk perjalanan pulang, saya tidak membuka camp. Saya berangkat sekitar jam 8 pagi, dan sampai di pintu  gerbang senaru jam 10 malam! Perjalanan sangat lama karena badan saya sudah drop dan jadi sering berhenti istirahat.
Disini terjadi sedikit insiden, kami kehabisan air! Saya bersama 6 teman saya kehabisan air, karena entah kenapa sumber mata air di pos 3 dan pos 2 jalur senaru semuanya kering. Padahal menurut info dari atas dan dari porter yang kami tanya ada sumber air disana. Akhirnya kita ditolong tim yang sudah turun duluan, mereka membawakan air dan menunggu di pos 1. Pos 1 sampai gerbang masih sekitar satu jam setenga, tetapi kami sudah tidak kuat dan akhirnya meminta bantuan dari bawah. Fiuh..
Saya pun langsung menaiki truk untuk kembali ke kota mataram.Setelah singgah semalam di rumah seorang rekan, esok harinya saya pun kembali ke Jakarta setelah mampir ke pantai Kuta.
KEAJABAN DARI RINJANI
Salah satu sisi Danau
Terima kasih Rinjani, terima kasih atas semua keindahan dan keajaibanmu, terima kasih telah memberikan keyakinan bahwa mimpi-mimpi itu memang dapat kita raih jika kita tidak tidak pernah menyerah, terima kasih buat teman-teman atas kehangatannya, terima kasih Allah telah mengizinkan saya melihat sedikit kuasa-Mu..
Sampai bertemu lagi!
p.s. : kalo kita bertemu lagi nanti saya bawa porter aja yah, capek soalnya :D

Mendaki Rinjani, Gunung Tercantik Indonesia

GUGUS – gugus awan di pulau Lombok terasa begitu dekat seakan hendak runtuh dari langit. Deru angin menemani langkah demi langkah saya menapaki salah satu tanah tertinggi di Indonesia ini.
Di kejauhan, terlihat Gunung Rinjani berdiri dengan kokohnya. Menjulang sepanjang setengah dari utara lombok, Gunung Rinjani (3726m), adalah gunung berapi tertinggi kedua Indonesia.
RINJANI CANTIK
Awal perjalanan, pintu sembalun.
Rinjani memiliki nilai spiritiual bagi orang Hindu Bali dan suku sasak. Bagi orang bali, Rinjani adalah satu dari tiga gunung yang disucikan karena dianggap tempat tinggal para dewa, setelah Semeru dan Agung.
Saat mendekati pulau Lombok, saya sudah terpesona dengan keindahannya. An unspoiled Bali, kata sebagian orang. Beruntung saya mendapat penyebrangan pagi hari, sehingga bisa melihat matahari terbit di atas kapal. Saya juga sempat melewati tiga buah pulau Gili yang terkenal itu dari atas kapal. Disini, pesona keindahan lombok sudah mulai terasa.
rINJANI
Peta Rinjani. Jalur merah adalah rute naik, biru rute turun. Maps by lonely planet.
Sesampainya di Lombok, dan setelah melengkapi logistik di pasar Aikmel, saya menuju Desa Sembalun menggunakan truk pasir. Desa Sembalun merupakan salah satu jalur masuk ke Taman Nasional Gunung Rinjani. Saat perjalanan ke Sembalun, kami sempat berhenti di Bukit Tiga dara untuk menikmati matahari terbenam.
 rinjani
Bukit tiga dara
Rinjani bagaikan dunia lain, ucap kawan saya. Bagaimana tidak, sejak awal pendakian kami sudah disuguhi padang savana yang eksotis, hutan tropis yang mempesona, serta perbukitan yang luar biasa indah.
Ini baru awal, tetapi sudah sangat indah.
rinjani
Masih di Bukit tiga Dara
Dari basecamp Sembalun ke pos satu dihiasi padang savana seperti bukit teletubbies, saya sedikit memotong jalan lewat hutan atas saran penduduk sekitar karena bisa menghemat dua jam. Sekitar pukul sebelas siang saya sampai di pos satu.  Tetapi yang namanya savana, jarang sekali terdapat pohon, maka saya pun tidak berlama-lama di pos ini karena sengatan matahari, tidak heran banyak yang menyebut Rinjani ‘gunung pantai’.
 rinjani
Savana Sembalun
Angin padang yang bertiup membuat ilalang-ilalang melambai bagai jutaan rajutan yang begitu indah. Ada eksotisme yang tidak terbantahkan disana.
Saya beruntung kabut mulai turun dan sedikit mengurangi sengatan matahari. Selama perjalanan, saya sering berpapasan dengan pendaki asing. Tidak heran, mendaki rinjani memang salah satu daya tarik wisata yang terkenal di mancanegara. Saya sempat berbincang dengan salah satu bule dan dia berkata, ‘Indonesia was really beautiful..’, saya hanya tersenyum dan berkata, ‘Indeed..’
rinjani
Kabut menemani saat mendekati Plawangan Sembanlun
Sesaat sebelum matahari terbenam, saya sampai di pos tiga. Di tempat ini saya mendirikan tenda dan beristirahat untuk mempersiapkan pendakian keesokan harinya.
Namanya terdengar mengerikan. Bukit penyiksaan, adalah nama tempat yang kami lewati pada pendakian hari kedua. Perbukitan terjal ini memang membuat kami tersiksa karena tanjakan yang seakan tak pernah habis.
Disini kami sering menemukan puncak semu, dari kejauhan seperti puncak bukit tetapi sebenarnya bukit-bukit berikutnya masih tertutup kabut.
 rinjani
Para pendaki Rinjani
Jalur alternatif adalah Bukit penyesalan, tanjakannya relatif lebih landai tapi jarak tempuh lebih lama. Tapi di sepanjang perjalanan hari itu, pemandangan sangat surreal. Sensasinya mirip berjalan di dunia khayal film science fiction.
Sesampainya di pos plawangan sembalun, awan sudah berada sejajar dengan kaki kami. Disini hawanya memang lain, sudah terasa benar-benar di alam liar, alam para petualang.
Bahkan saat angin berhembus pun terdengar jelas suaranya. Ahhh, rasanya saya ingin sekali melompat dan menari-nari di atas awan itu.
rinjani
Plawangan Sembalun Sore Hari
 rinjani
Sunset ditemani bunga edelweiss dan awan dibawah kaki. Fantastis!
rinjani
Indonesia memang luar biasa!


Plawangan sembalun adalah pos terakhir sebelum puncak, dengan ketinggian sekitar 2700 mdpl. Puncak Rinjani berada di ketinggian 3726 mdpl. Berarti masih ada sekitar satu km vertikal, saya jadi malas membayangkannya.
Bagaimanapun, saya akan summit attack pas jam 12 malam tepat. Sisa-sisa tenaga saya kumpulkan demi mendaki puncak rinjani. Daypack, headlamp, makanan kecil, P3K, air serta doa yang saya bawa. Target saya tepat saat subuh saya sudah di puncak dan mengambil foto sunrise dari sana.
rinjani
Trek berpasir sangat menyulitkan pergerakan.

Jalur menuju puncak adalah pasir, mirip seperti di semeru. Jalur ini sangat mengerikan, kiri-kanan langsung jurang menganga lebar. Saya sangat setuju summit attack dimulai malam hari sehingga mental kita tidak jatuh duluan melihat jalurnya.
“Seorang pendaki sejatinya tidak sedang menaklukan pucuk-pucuk tertinggi yang menusuk ke langit, melainkan ia sedang menaklukan pucuk-pucuk tertinggi dirinya sendiri sebagai manusia” – unknown
Sebenarnya, saat tanjakan pasir terakhir saya sudah tidak kuat sama sekali. Ingin sekali turun kebawah. Tetapi saya selalu disemangati oleh pendaki lain,  yang bahkan saya tidak kenal. Teriakan-teriakan penyemangat mereka memberi kekuatan kepada saya. Bintang-bintang yang bertaburan di atas juga ikut menyemangati. Bayang-bayang orang yang saya sayangi juga tiba-tiba muncul memberikan kekuatannya.
rinjani
Hampir Puncak
Break the limit. Itu kata-kata yang selalu ada di pikiran saya. Rinjani mengajarkan saya untuk selalu tidak menyerah dalam keadaan apapun. Langkah demi langkah saya jalani, walaupun terkadang kaki terjebak di pasir, yang hanya perlu saya lakukan hanyalah melangkah dan terus berdoa.
Dan… sayapun berada di Puncak Rinjani..
rinjani
Puncak Rinjani!
Ingin menangis rasaya tapi malu hehe. Dari puncak 3726 meter di atas permukaan laut, saya bisa melihat semua sisi pulau lombok, bahkan pulau bali dan sumba!
Di kejauhan terlihat Gunung Agung di Bali berdiri dengan angkuhnya. Melihat kaldera rinjani dengan garis enam kilometer, saya merasa bagikan buih di lautan.
Setelah bersalaman dengan setiap orang di Puncak dan sedikit berfoto, saya harus segera turun karena puncak akan panas sekali dan persediaan air pun tinggal sedikit. Saat melihat jalur turun, saya sedikit merinding. Tetapi jika kita telah menemukan iramanya, kita bisa seperti bermain “ski pasir”, asalkan hati-hati jangan sampai terperosok ke jurang.
Sesampainya di plawangan kembali, saya beristirahat sebentar dan bersiap untuk turun ke Danau segara anak. Danau segara anak berada di ketinggian 1700 mdpl. Jalurnya cukup berbahaya, karena banyak sekali bebatuan dan pasir. Hati-hati berpijak disini. Saya berangkat terlalu sore sehingga saya terpaksa membuat camp di tengah jalan. Terlebih lagi ada teman saya yang kakinya cidera dan saya menemukan seorang bapak yang ketinggalan dari rombongannya, bapak ini tidak membawa senter!
 rinjani
Menuju Segara anak

Pagi hari kami melanjutkan ke Danau segara anak, sepanjang perjalanan kami disuguhi panorama yang eksotis. Bukit-bukit seperti zaman purbakala di hadapan kami. Imajinasi saya mengatakan kalo ada T-Rex disini pasti bagus.
Danau segara anak memberikan kejutan yang luar biasa, hot spring! Ahhh, rasanya nikmat sekali berendam di air panas setelah perjalanan yang melelahkan. Rinjani memang penuh dengan kejutan. Saya hampir berendam disana dua jam lebih ditemani sama monyet-monyet liar yang ingin mencuri makanan.
 rinjani
Memancing di Segara Anak. Ikannya besar-besar!

Yang paling saya tidak bisa lupakan dari Danau segara anak adalah pada saat sunset. Sulit melukiskannya dengan kata-kata. Sinar matahari sore menyinari pegunungan di sekitar segara anak. Saya merasa seperti bukan di Indonesia. Tetapi ini benar-benar Indonesia bung! Saya benar-benar cinta dengan Indonesia!
 rinjani
Semburat oranye di segara anak
 rinjani
Saat perjalanan pulang, terjadi sedikit insiden, kami kehabisan air. Entah mengapa sumber mata air di pos tiga dan pos dua jalur senaru semuanya kering. Padahal menurut informasi dari atas dan dari porter yang kami tanya, ada sumber air disana. Akhirnya kita ditolong tim yang sudah turun duluan, mereka membawakan air dan menunggu di pos satu.
Sesampainya di pintu gerbang desa senaru, hanya rasa syukur yang saya rasakan. Saya pun langsung menaiki truk untuk kembali ke kota Mataram. Setelah singgah semalam di rumah seorang rekan, esok harinya saya pun kembali ke Jakarta setelah mampir sebentar ke pantai Kuta.

Terima kasih Rinjani, terima kasih atas semua keindahan dan keajaibanmu, terima kasih telah memberikan keyakinan bahwa mimpi-mimpi itu memang dapat kita raih jika kita tidak tidak pernah menyerah, terima kasih buat teman-teman atas kehangatannya, terima kasih Tuhan telah mengizinkan saya mendaki rinjani dan melihat sedikit indahnya ciptaan-Mu.. Sampai bertemu lagi!

Tuesday, April 19, 2016

YOGYAKARTA PRIVATE TOUR 2016


Yogyakarta Private City Tour valid 2016

Starting at
Rp 300.000.-
BEST PRICE GUARANTEED
What To Expect

Explore Yogyakarta, the center of Javanese art and culture. Visit the Sultan's Palace and the Water Castle, both fine examples of Javanese architecture. Then, learn about silver handicraft making from the artists at Kota Gede

Specifications

Type:
Tours in Yogyakarta
Departs From:
Yogyakarta
Meeting Point:
Hotel pick-up
Duration:
3 hours
Availability:
daily at 8:00 AM

Description

Yogyakarta is well known as the center of culture and as a student town. It is one of Indonesia's historical cities.
The Sultan's Palace of Yogyakarta is the main point to visit. It is built in joglo style and is a stunning example of Javanese architecture. We will also visit the museum of Hamengkubuwono IX.
After the Sultan's Palace, we head to the Water Castle. It was said to be the swimming pool of the royal family, as well as a place where the king could escape in the event of an attack.
Our last stop is Kota Gede. This former capital is now regarded as the silver town, where you can see talented people making beautiful handicrafts.

Includes

  • Air conditioned vehicle
  • English speaking tour guide
  • Entrance fees

Excludes

  • Meals and drinks
  • Personal expenses
  • Tips and gratuities
  • Optional activity costs

Please Note

  • Languages other than English are available on request.

Cancellation Policy

  • 25% Cancellation Fee (75% reimbursement): 45 days prior to date of activity.
  • 50% Cancellation Fee (50% reimbursement): 16 to 44 days prior to date of activity.
  • 100% cancellation Fee (No reimbursement): Less than 16 day before the date of activity.

Price & Options


  • For 3 to 6 pers

    Price Per Adult: 
    Rp 434,639.40

    Price Per Child: 
    Rp 434,639.40
    daily at 08:00
  • For 13 and more pers

    Price Per Adult: 
    Rp 334,338.00

    Price Per Child: 
    Rp 334,338.00
    daily at 08:00
  • For 2 Persons

    Price Per Adult: 
    Rp 585,091.50

    Price Per Child: 
    Rp 585,091.50
    daily at 08:00
  • For 7 to 12 pers

    Price Per Adult: 
    Rp 351,054.90

    Price Per Child: 
    Rp 351,054.90
    daily at 08:00
  • for 1 person

    Price Per Adult: 
    Rp 1,170,183.00

    Price Per Child: 
    Rp 1,170,183.00
    daily at 08:00


Yogyakarta Prambanan Temple Private Tour

Starting at

Rp 650.000.-

BEST PRICE GUARANTEED
What To Expect

Visit Prambanan, a ninth century Hindu temple. Admire the three towering temples dedicated to Shiva, Brahma and Vishnu, and see the ruins of the smaller surrounding temples.

Specifications

Type:
Tours in Yogyakarta
Departs From:
Yogyakarta
Meeting Point:
Hotel pick-up
Duration:
3 hours
Availability:
daily at 8:00 AM
Product Code:
6680
Voucher info:
Print voucher. You will not have access to the tour without this voucher.

Yogyakarta Borobudur Temple Private Tour

  • No booking or credit card fees
Starting at

Rp 700.000.-

BEST PRICE GUARANTEED
DescriptionBuilt as a tribute to Trimurti (the Creator), Prambanan temple is one of the highest regarded temples in Indonesia and one of the largest in Southeast Asia. It is well known for its special carved reliefs. As is common in middle Java temples, the temple complex is composed of much smaller temples, some of which are already in ruins. The main temples in the complex are the Brahma, Vishnu and Shiva temples.
In the area around Prambanan, we can also find some of the earliest Buddhist temples in Indonesia.

Includes

  • Air conditioned vehicle
  • English speaking tour guide
  • Entrance fees

Excludes

  • Meals and drinks
  • Personal expenses
  • Tips and gratuities
  • Optional activity costs

Please Note

  • Languages other than English are available on request.

Cancellation Policy

  • 25% Cancellation Fee (75% reimbursement): 45 days prior to date of activity.
  • 50% Cancellation Fee (50% reimbursement): 16 to 44 days prior to date of activity.
  • 100% cancellation Fee (No reimbursement): Less than 16 day before the date of activity.

Price & Options


  • For 3 to 6 pers

    Price Per Adult: 
    Rp 768,977.40

    Price Per Child: 
    Rp 768,977.40
    daily at 08:00
  • For 13 and more pers

    Price Per Adult: 
    Rp 702,109.80

    Price Per Child: 
    Rp 702,109.80
    daily at 08:00
  • For 2 Persons

    Price Per Adult: 
    Rp 936,146.40

    Price Per Child: 
    Rp 936,146.40
    daily at 08:00
  • for 1 person

    Price Per Adult: 
    Rp 1,872,292.80

    Price Per Child: 
    Rp 1,872,292.80
    daily at 08:00
  • For 7 to 12 pers

    Price Per Adult: 
    Rp 718,826.70

    Price Per Child: 
    Rp 718,826.70
    daily at 08:00

Monday, April 18, 2016

TAMBORA MOUNTAIN TREKKING 2016


ITINERARY

DAY 0

11 am : Pick you up from Bima city . Transfer to Pancasila village (Tambora starting point). Check in at the guest house. Overnight at Pancasila village.


 





DAY 1

5

7

8 am : Tambora trekking is getting started.

8 am Pos 2 (2000 meters above sea level). Crossing tropical forest with giant trees here, easy track. Water resources is available at Pos 2. Small river, flowing below the camp site. Overnight at Pos 2.





DAY 2

5

8 jelatang leaf. It makes you itching. Overnight at Pos 5.








DAY 3
2 am : Wake up, prepare for Tambora summit attack.

3

6

7

9

10 am Pancasila village. . Overnight at Pancasila village.





DAY 4

8 End of services.



INCLUDE

  • Transportation (with AC), Bima Pancasila village

  • Guide

  • Porter (carry up our food, water, tents, camping equipment)

  • Tents

  • Simple room at Pancasila village guest house (2 nights)

  • Snack and water

  • Day 0 : dinner, day 1 : breakfast, simple lunch, dinner, day 2 : breakfast, simple lunch, dinner, day 3 : lunch after summit attack, dinner

  • Entry ticket for domestic guest

  • Insurance










NOT INCLUDE

  • Porter for private equipment / camera equipment

  • Entry ticket for foreign guest

  • Other trip request

  • Extra room / bed at the guest house










WHAT TO BRING

  • Jacket

  • Sleeping bag

  • Sleeping matras

  • Long trouser, long shirt, shirt and substitutes

  • Rain coat

  • Head gear

  • Gloves and socks

  • Headlamp or torch

  • Trekking shoes

  • Private medicine

  • Copy of Indonesian KTP or passpot

  • Medical Certificate of Health from hospital / doctor. For National Park registration


  • TREKKING MOUNTAIN INDONESIA 2016, merapi,merbabu,R...
  • TREKKING MOUNTAIN INDONESIA 2016, merapi,merbabu,R...
  • TAMBORA MOUNTAIN TREKKING 2016
  • Raung Trekking 7D/6N (Expedition Puncak Sejati, vi...
  • A.Argopuro Trekking 2016
  • UNGARAN MOUNTAIN TREKKING 2016
  • Prau MOUNTAIN Trekking 2016
  • Slamet Trekking 3D/2N (Summit via Bambangan) 2016
  • CIREMAY MOUNTAIN TREKKING 2016
  • KAWAH IJEN TREKKING (BLUE FIRE) 2016
  • ARJUNO - WELIRANG MOUNTAIN TREKKING 2016
  • GEDE - PANGRANGO MOUNTAIN TREKKING 2016
  • MERBABU TREKKING 2016
  • SUMBING MOUNTAIN TREKKING 2016
  • SINDORO MOUNTAIN TREKKING 2016
  • LAWU MOUNTAIN TREKKING 2016
  • RINJANI TREKKING 2016
  • SEMERU TREKKING 2016
  • MERAPI TREKKING 2016






  • PRICE
    • Single person : 10.000.000 IDR

    • 2 persons : 5.550.000 IDR / person

    • 3 persons : 4.880.000 IDR / person

    • 4 persons : 4.200.000 IDR / person

    • 5 770.000 IDR / person

    • Up 9 persons : 3.550.000 IDR / person



    Raung Trekking 7D/6N (Expedition Puncak Sejati, via Glenmore) 2016

            1. Raung Trekking 7D/6N (Expedition Puncak Sejati, via Glenmore)






                      ITINERARY
                      
                    DAY 0
                      
                    Pick you up from Jember or Banyuwangi city. Transfer to Sengonan village, Glenmore (Raung expedition starting point). The village located at southern of Raung. Overnight at Sengonan village.





                    DAY 1
                      
                    Expedition is getting started from Sengonan village (583 meters above sea level). Expedition team will bring their own luggage, supported by porters. A man will carrying 20-25 kilograms, and a woman will carrying of 15-20 kilograms. Transfer to Batas Proyek (975 meters above sea level) by truck. Then, the long journey is getting started. We are going through the sloping wet forests, giant trees is dominantly here. Clump, spiny rattan is one of any annoyed trees, we must skipping. Before twilight, we'll arrive at Lembah Kelana (1356 meters above sea level). Overnight at Lembah Kelana.





                    DAY 2
                      
                    Second days, still going through the sloping wet forests. We will walk along the day into the valley before Punggungan Pinus (Pine Ridge). Punggungan Pinus is a narrow ridge and steep, pine vegetation dominantly here. WeCamp Rotan (1839 meters above sea level). Overnight at Punggungan Pinus.








                    DAY 3
                      
                    Climb Punggungan Pinus (1900-2100 meters above sea level). The wind blowing hard here, because open hill here. Only a shade of pine trees, some of which collapsed. Sometimes red forest berries become a fresh food here. After long trekking, weCamp Pinus (2211 meters above sea level). Camp Pinus is a place under the giant pine trees. The midpoint of the journey. For the first time we can seeing the south wall of Raung. Overnight at Camp Pinus.





                    DAY 4
                      
                    The journey after Camp Pinus is more difficult and steeper than before. Pine trees dominantly here. Cantigi and Anaphalis javanica (edelweisz) began to be encountered. Until the limit of vegetation, the trees will begin to decrease. Vegetation of ferns and moss began to be found. Raung south wall are increasingly seen frightening. WeBasecamp Cantigi (2924 meters above sea level). Fenced by clump and trees of cantigi. In front of us is the rocks area of Raung south wall rocks. No vegetation there, just edelweisz and small ferns. Tomorrow morning, weOvernight at Basecamp Cantigi.





                    DAY 5
                    Early morning, we All luggages will be left at basecamp, except equipment and logistic for the flying camp in Lembah Sultan (valley of the emperor). After 3 hours walk from Basecamp Cantigi, weSouth ridge of the crater with any sharp peaks seem scary. That ridge will we pass through to reach Puncak Sejati Raung (real peak of Raung). We will go down along the ridge towards Lembah Sultan (3209 meters above sea level). A roomy place on the south ridge of the giant crater. WeAll luggages (except climbing equipment) will be left here. Lembah Sultan is 30 minutes from Glenmore Peak.

                    The journey to Puncak Sejati Raung will be started. Teamwork is absolutely needed. Wehen traverse some rock walls. Climb up, climb down, then across any water pool with edelweisz surrounding there. This place called Kolam Air (water pool). So beautiful. 3 hours from Lembah Sultan, weSatu Bumi Step (3301 meters above sea level). A vertical wall that must be passed with traversing or climbing with a rope. One hour climbing from Satu Bumi Step, wePuncak Sejati Raung (3349 meters above sea level), our final destination. No more higher. Raung south wall has been climbed.
                     

                    Began to foggy afternoon, we will go down towards Lembah Sultan. We Overnight at Lembah Sultan.





                    DAY 6
                      
                    This morning, weluggages in Basecamp Cantigi, then going down to the jungle. WePintu Rimba (the door of the jungle, 1260 meters above sea level). There is a giant banyan tree with its roots forming five foot sticking in the ground. Batas Proyek is one hour from here. We Overnight at Pintu Rimba.





                    DAY 7
                    Down to Sengonan village, 4 hours trekking across the farming area. Goodbye mount Raung, big adventure here.

                    Transfer to Jember or Banyuwangi city. End of services.
                     
                     


                    INCLUDE
                     
                     
                     

                    • Transportation (with AC), Jember / Banyuwangi Sengonan, Glenmore

                    • Guide

                    • Porter (carry up some of our food, some water for cooking, tents, camping equipment)

                    • Climbing equipment

                    • Tents

                    • Basecamp at Sengonan village (simple house, simple room)

                    • Snack and water

                    • Breakfast, lunch and dinner along the expedition

                    • Entry ticket for domestic guest







                    NOT INCLUDE
                       
                    • Porter for private equipment / own drink water / camera equipment

                    • Entry ticket for foreign guest

                    • Other trip request

                    • Insurance









                    WHAT TO BRING
                       
                    • Jacket

                    • Sleeping bag

                    • Sleeping matras

                    • Long trouser, shirt and substitutes

                    • Rain coat

                    • Head gear

                    • Gloves and socks

                    • Headlamp or torch

                    • Trekking shoes

                    • Gaiter

                    • Carrier bag (80 L up)

                    • Private medicine

                    • Copy of Indonesian KTP or passpot

                    • Medical Certificate of Health from hospital / doctor







                    PRICE
                      
                    • Single person : 13.000.000 IDR

                    • 2 persons : 7.100.000 IDR / person

                    • 3 persons : 6.220.000 IDR / person

                    • 4 persons : 5.550.000 IDR / person

                    • 5 / person

                    • Up 9 persons : 4.880.000 IDR / person









                    NOTES FOR RAUNG TREKKING EXPEDITION
                     
                     
                     

                    • Minimum age of climber is 17 years old

                    • Maximum age of climber is infinite

                    • Have a sufficient experience in outdoor activities

                    • Mastering basic rope techniques and basic climbing techniques.

                    • Currently, not suffering the disease

                    • Have a good physic

                    • Maximum climbers for a team is 8 persons

                    • A man will carrying the burden of 20-25 kilograms, and a woman will carrying the burden of 15-20 kilograms. Must be bring your own water and some of our food






                     

                      

                     
                     


















                    1. Raung Trekking 3D/2N (North Summit, via Sumberwringin)

                     
                     
                    ITINERARY
                     
                     
                    DAY 1
                     
                     

                    5 : Pick you up from Surabaya city. Transfer to Sumberwringin village (Raung starting point, normal route from north ridge).




                    11 am : Raung trekking is getting started.
                     
                    11 am . Overnight at Pos 3.





                    DAY 2
                    6
                     
                    8 Pondok Demit, next camp. Overnight at Pos 7, Pondok Demit.





                    DAY 3
                    4.30

                    6

                    7 Pondok Demit.

                    8 Pondok Demit.

                    10 am Sumberwringin.

                    5 End of services.
                     


                    INCLUDE
                     
                     
                     

                    • Transportation (with AC), Surabaya Sumberwringin

                    • Guide

                    • Porter (carry up our food, water, tents, camping equipment)

                    • Tents

                    • Snack and water

                    • Day 1 : lunch, dinner, day 2 : breakfast, simple lunch, dinner, day 3 : breakfast, simple lunch, dinner

                    • Entry ticket for domestic guest

                    • Insurance











                    NOT INCLUDE
                     
                     
                     

                    • Porter for private equipment / camera equipment

                    • Entry ticket for foreign guest

                    • Other trip request









                    WHAT TO BRING
                       
                    • Jacket

                    • Sleeping bag

                    • Sleeping matras

                    • Long trouser, shirt and substitutes

                    • Rain coat

                    • Head gear

                    • Gloves and socks

                    • Headlamp or torch

                    • Trekking shoes

                    • Private medicine









                    PRICE